Rasanya Kuliah di FKH : My First Magang 2018 (Versi Singkat)

Halo, Readers!

Lama tidak posting, setelah sekian banyak melawan laporan praktikum setiap harinya di semester 3 yang katanya (tapi ini beneran) hectic super duper, walaupun sudah dibantu dengan pura - pura izin ada acara kalau ada rapat organisasi *jangan begini ya, hehe -_-*, tetap saja kewalahan. Dibantu tidak tidur, tetap saja tidak pernah habis. *halah, sudahlah, jangan spoiler buat next post*

Tapi, ya, bagaimanapun semua ada tantangan tersendiri, jangan mengeluh :) *menjerit dalam hati*

Anyway, tiba - tiba jadi ketagihan membuat postingan soal review kehidupan kuliahku (bukan buat nyinyir dan sambat, jangan!). Soalnya banyak yang request dan banyak menanyakan "bagaimana hari - harimu belajar di sana? aku mau tahu, dong." *sok*
Jadi, aku sempatkan waktu yang seharusnya buat belajar pretest praktikum ilmu penyakit parasit besok pagi, tapi yasudahlah... refreshing pikiran sebentar, masak ngelaprak terus wkwkwk. Sebenarnya nggak mau mikir hari ini, tapi menulis post pun sama saja mikir buat kata - katanya.

Oke, dengan kekuatan tersisa dan melawan kantuk, tanpa basa - basi lagi, kali ini akan menceritakan tentang MAGANG AKHIR SEMESTER -ku pertama kalinya. Yey! *krik..krik..krik*



        Liburan semester 2 yang lalu, tepatnya tanggal 3 - 13 Juli 2018, aku mengikuti kegiatan Pengenalan Keprofesian Veteriner (PKV), atau istilah keren anak FKH itu magang, dari sebuah kelompok studi. Setelah mengikuti rangkaian tes dan pembekalan, akhirnya aku menjajal pertama kali magang di Rumah Sakit Hewan (RSH) Soeparwi Yogyakarta. Awalnya iseng coba - coba, ternyata keterima, huehehe. Sebenarnya aku memilih mencoba magang di klinik atau rumah sakit hewan di kotaku itu karena kepo kehidupan praktisi klinik, dan tentunya tidak sabar bertemu aneka anjing dari yang besar sampai kecil :3 (juga karena lagi ga ada duit buat magang di luar kota, sih :')... )

Aku dan 9 teman tim magang di RSH Soeparwi menghabiskan 2 minggu magang, sembari belajar, membantu dokter hewan dan paramedis, serta merasakan jadi anak koass. Ya, sewaktu di sini, kami memakai jas lab yang biasanya dipakai untuk praktikum dan scrub, sehingga para staff, dokter, paramedis, bahkan klien terkadang salah menyebut antara anak magang dengan anak koass. Jadi semangat gitu, deh, ga sabar koass(?)

Dari jam 08.00 sampai 20.00 WIB, RSH tidak sepi dari kasus hewan peliharaan. Mulai dari anjing ras kecil dan ras besar, kucing domestik sampai kucing ras, monyet, kelinci, dan... lupa, hehe..
Kebanyakan adalah anjing dan kucing, dengan kasus terbanyak yaitu ektoparasit kulit, patah tulang dan masalah pencernaan. Kasus termiris yang pertama kalinya kutemui di tempat ini adalah seekor monyet ditemukan luka tembak pada 5 tempat tubuhnya, pada akhirnya tidak tertolong.

Lalu, ada kucing yang tertembak pada tulang belakang, sehingga sangat tidak mungkin untuk diambil pelurunya. Kata dokter yang menangani saat itu, jika diambil, maka risikonya mengalami kelumpuhan atau komplikasi saraf lainnya, mengingat tulang belakang adalah sistem saraf pusat selain otak. Saat itu, nggak tega banget lihat kucingnya kelihatan lemas dan gerakkannya juga ga lincah, apalagi kliennya jadi berharap banyak kucingnya tetap survive. Hmm, jadi kepikiran kabar si kucing itu. Sang dokter tetap memberi alternatif kontrol rutin dan diberi obat minum untuk menjaga kesehatan si kucing.

Kemudian, bagian menyenangkannya adalah kadang kalau ada kesempatan diizinkan sama dokternya lihat operasi. Mulai dari sterilisasi dan kastrasi pada kucing, sampai operasi organ lainnya. Awalnya, nggak tahan lihat perut - perut pasien disilet dan ditusuk - jahit, selama 2 - 4 jam berdiri, toh akhirnya terbiasa. Hehehe, jadi yang masuk dunia medis, harus banget tahan lihat darah, tahan berdiri, dan ga boleh tremor. Di sini, aku dan teman - teman kelihatan banget nggumun dengan para dokter hewan yang luwes menjahit bahkan tahu lokasi mana yang harus diperbaiki. Tidak heran kami sering jadi komentator saat itu.

Selama magang, kami mendapat kenalan baru dari kakak koass sampai dokternya sendiri. Berbagi pengalaman selama kuliah dan selama menangani pasien yang benar. Bahkan kisah horor dari jaga malam *nggak ding. itu mereka yang pernah jaga bilang horor, bukan aku*

Tidak hanya diajarkan diagnosis pasien (mengukur BB, mengukur suhu dari anus, sampai ditunjukkan apa masalahnya yang sebenarnya), di sini diajarkan juga membuat obat dan memasang  infus beneran ^_^ Kebanyakan obat hewan ternyata familiar dengan obat yang dikonsumsi pada manusia juga, hanya saja beda dosis. Vaksin di sini juga tersedia banyak, dan jenisnya banyak bangetnget. Dan aku salut dengan apoteker dan para koass yang mahir membaca resep dokternya :')

Ditunjukkan pula proses x-ray dan membantu memberi makan-minum saat shift stasioner (ruang bagian pasien rawat inap yang berpenyakit non infeksi dan infeksi, tapi berhubung di rumahku lagi ada anjing saat itu, aku skip dari ruang itu, takutnya ketularan)

The last. Tentunya, seneng banget ketemu hewan dan berinteraksi langsung. Mulai dari yang lucu, jinak, besar, kecil, liar, dan ganas sekalipun, tetapi tetap waspada dengan penyakitnya sebelum didiagnosa oleh dokter hewan.

Bagian berkesanku, ketika meng-handle Husky, malamute, pug, labrador, golden retriever, dan herder (German Shepherd).. *btw, semua teman - teman magang menyuruhku jadi pawang anjing selama magang :')*
Lalu, bantu grooming pada kucing dan anjing, yang rambut - rambutnya berterbangan kemana - mana (masih terbayang caplak yang berjatuhan di lantai -_-)


Jadi, itu dulu kesan singkat dari MAGANG PERTAMAKU. Memang ikut magang itu membuat waktu luang kita terpotong, bahkan nggak main liburan hedon sama teman lainnya. Cuma kalau nggak ikut atau mencoba sekali aja, rasanya tidak akan menggugah semangat belajar di FKH demi jadi drh! Pengalamannya pun akan sangat bermanfaat ketika praktikum, koass, sampai kerja nanti. Tidak hanya ilmu, tentu saja dapat kenalan baru. Asyikk~~~

Maaf disudahi dulu, dan sangat - sangat singkat ini.

Mohon maaf jika ada kata - kata yang kurang berkenan, bahkan sulit dicerna. Pamit dulu, mau belajar buat pretest, nih, udah inhal 2x :'(

Sampai jumpa di post berikutnya!!


*P.s. : Tidak dicantumkan foto karena harus izin ke pihak yang bersangkutan.

Komentar

  1. thank you kakak buat ceritain pengalamannya jadi nanti pas aku masuk kuliah ngak buta-buta amat

    BalasHapus
  2. Terima kasih kak, udah share pengalaman yang bagus bangettt, tetap semangat kak ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer